ILMU TEKNIK : Pengertian, Fungsi, dan Jenis Drainase Jalan berserta Sistem Pembuangan Airnya

Diposting pada

Pengertian Drainase

Drainase merupakan pekerjaan pembuatan saluran pembuangan. Baik air buangan hujan, air permukaan maupun air buangan dari kamar mandi, dapur dan WC. Secara umum drainase didefisinikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu.
Sedangkan drainase perkotan adalah ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang ada dikawasan kota tersebut.
Dengan demikian kriteria desain drainase perkotaan memiliki kekhususan, sebab untuk perkotaan ada atambahan desain seperti keterkaitan dengan tata guna lahan, keterkiatan dengan master plan drainase kota, keterkaitan dengan masalah social ( kurangnya kesadaran masyarakat dalam ikut memelihara fungsi drainase kota ) dan lain-lain.
 ILMU TEKNIK : Pengertian, Fungsi, dan Jenis Drainase Jalan berserta Sistem Pembuangan Airnya

PENGGUNAAN DRAINASE

Pemakaian atau pemasangan pekerjaan drainase digunakan pada berbagai bangunan yang berhubungan dengan pengerjaan pengeringan atou pembuangan zat cair ( Air ) yang dapat mengurangi umur pakai maupun merusak bangunan tersebut.
Bangunan-bangunan tersebut adalah :
  1. Rumah tinggal.
  2. Pekerjaan penyaluran/ pembuangan air hujan dan limbah domestic ( buangan dari kamar mandi/ WC, dapur, air cucian dll ).
  3. Perkantoran
  4. Asrama.
  5. Hotel.
  6. Kampus / Sekolahan.
  7. Rumah Sakit.
  8. Pabrik-Pabrik / Industrial Estate
  9. Stadion / Kompleks Olahraga
  10. Kompleks Perumahan / Real Estate.
  11. Padang / Lembah Golf.
  12. Jalan Raya.
  13. Lapangan Terbang / Bandara.
  14. Pelabuhan Laut.
  15. Bendungan / Waduk.
  16. Bhumi perkemahan.
  17. Tempat – tempat rekreasi.
  18. Tempat Penngolahan/Pembuangan Sampah Akhir (TPA),  dll.

Fungsi Dan Tujuan Pekerjaan Drainase

  • Untuk Pengeringan

Adakalanya di sekitar suatu kompleks perumahan penduduk terdapat rawa-rawa atou suatu lapangan yang digenangi air. Keadaan lingkungan yang seperti ini dapat mendatangkan wabah penyakit bagi penduduk yang tinggal di sekitar area tersebut. Oleh karena genangan air atau rawa tersebut telah menjadi sarang berbagai penyakit seperti Malaria, Cholera, Demam berdarah dan lain-lainnya. Untuk menghindari hal itu diperlukan suatu sistem drainase yang baik agar tidak terjadi genangan air agar lingkungan di situ sehat, aman, dan sejahtera.
  • Untuk Pencegahan Banjir

Ada daerah-daerah tertentu yang hujannya turun sering  seperti pada saat musim sekarang curah hujan hampir di daerah-daerah di wilayah Indonesia curah hujan sangat tinggi jadi hampir tiap harti terjadi hujan, kalau saluran drainase tidak dibuat dengan baik maka banjir akan terjadi di mana-mana. Maka saluran drainase harus difungsikan sebagai mana mestinya.
  • Untuk Pembuangan Air Kotor

Air buangan dari industri adalah penyebab pencemaran lingkungan , kerena air buangan ini mengandung berbagai macam bahan kimia, sampah-sampah pabrik, dll. Banyak ikan dan hewan ternak penduduk mati disebabkan air lingkungan mereka tercemari oleh air buangan dari industri atau di sebut dengan air limbah pabrik. Untuk mencegah agar lingkungan tempat tinggal penduduk tidak tercemari, maka buangan dari industri harus dialirkan secara khusus dengan melalui pengolahan limbah yang sesuai dengan semestinya agar pada saat dialirkan ke pembuangan air, tidak berbahaya karena sudah steril.
  • Penyuplaian Air Untuk Penduduk

      Dalam suatu kota pada umumnya, air yang dibutuhkan penduduk didatangkan dari suatu kabupaten pada umumnya, air yang dibutuhkan penduduk tersebut akan dialirkan kerumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa yang diinstalasi sedemikian rupa agar air tersalurkan dengan lancar dan baik ke konsumen.

Jenis Saluran

      Saluran drainase pada umumnya ada yang terbuka dan ada juga yang terbuka. Tetapi layaknya pada saluran terbuka untuk mengalirkan air buangan yang relative tidak berbau , seperti air hujan  maupun air permukaan ( rembesan system irigasi, mata air, dll ).
Sedangkan Saluran tertutup digunakan untuk mengalirkan air buangan dari kamar mandi, WC, dapur, cucian maupun buangan hasil proses industry.

JENIS DRAINASE

Saluran drainasi pada umumnya terbuka atau tertutup. Tetapi selayaknya pada saluran terbuka hanya untuk mengalirkan air buangan yang relatif tidak berbau, seperti air hujan maupun air permukaan (rembesan sistem irigasi, mata air, dll).
Sedangkan saluran tertutup digunakan untuk mengalirkan air buangan dari kamar mandi, WC, dapur, cucian maupun buangan hasil proses industri.

PENAMPANG SALURAN

Ada berbagai macam penampang saluran yang digunakan , tetapi pada saluran terbuka banyak digunakan saluran berpenampang segi empat maupun trapezium. Untuk penampang saluran tertutup, banyak digunakan pipa saluran berpenampang bulat.
  1. Penampang Saluran Terbuka
  2. Saluran Segi Empat
  3. Saluran Segi Empat Dengan Saluran Kecil (Cunnette)
  4. Saluran Trapesium
  5. Saluran Trapesium Dengan Saluran Kecil (Cunnette)
  6. Saluran Bentuk Lainnya
  7. Penampang Saluran Tertutup

JENIS AIR BUANGAN

Jenis air buangan atau limbah baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuhan dibagi menjadi 4 golongan :
Air kotor : yangberasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat saniter lainnya.
Air bekas : air yang berasal dari bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur dan sebagainya.
Air hujan : dari atap, halaman.
Air buangan :yang berasal dari pabrik, laboratorium rumah sakit, tempat pemotongan hewan dan air buangan yang bersifat radioaktif.

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN AIR

Sistem pembuangan air umumnya dibagi dalam bebrapa klasifikasi menurut jenisair buangan, cara membuang air, dan sifat-sifat lain dari lokasi dimana saluran itu dipasang.
1.Klasifikasi menurut jenis air buangan
Sistem pembuangan air kotor
Sistem pembuangan air bekas
Sistem pembuangan air hujan
Sistem pembuangan air khusus
Sistem pembuangan air dapur
2. Klasifikasi menurut cara pembuangan air
Sistem pembuangan air campuran
Sistem pembuangan terpisah
Sistem pembuangan tak langsung
3. Klasifikasi menurut cara pengaliran
Sistem grafitasi
Sistem bertekanan
4. Bak kontrol
Bak kontrol di pasang dimana pipa bawah tanah membelok tajam, berubah diameternya, bercabang atau pada lokasi-lokasi yang mirip penempatan lobang pembersih. Ukuran bak kontrol harus sesuai dengan ukuran pipa dan cukup besar untuk memudahkan pembersihan. Pada dasar bak kontrol untuk pembuangan air hujan dipasang tumpukan batu koral setabal 15cm atau lebih. Jarak antara bak kontrol sebaiknya tidak lebih dari 120 kali diameter dalam pipanya. Dibawah ini diperlihatkan contoh bak kontrol dengan pasangan batu bata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *