ILMU TEKNIK : Perhitungan Kapasitas Produksi Masing – Masing Alat Berat

Diposting pada

(source: pinterest.com)

Excavator

Kapasitas Produksi Excavator
Prosedur kerja / Panduan Excavator
Posisi excavator dalam keadaan datar.
Mengendalikan attachment dengan benar, misalnya untuk gerakan menggali, mengangkat, dan sebagainya. Untuk membalik arah dapat memutar revolving unit.
Rumus umum perhitungan kapasitas produksi Excavatoradalah sebagai berikut :
Q = Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kapasitas bucket
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator 
Fd = Faktor koreksi akibat kedalaman 
Ft = Faktor Koreksi akibat efisiensi waktu 
FB = Faktor bucket 
Fa =  Faktor efisiensi alat 
Ts1 = t1 + t2 = waktu menggali atau memuat + lain-lain
Fk = Faktor pengembangan bahan (Kondisi Lepas)

Kondisi Material Excavator
Tanah Liat 1,0 – 1,10
Pasir dan Batu Pecah 0,95 – 1,00
Tanah Cadas dan Keras 0,80 – 0,90
Batuan Hasil Ledakan 0,60 – 0,75
Batuan Hasil Ledakan Besar 0,40 -0,50

 Loader

Kapasitas Produksi Loader
Prosedur kerja / Panduan Wheel loader
Menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan (memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan.
Apabila material harus dimuatkan ke alat angkutan, misalnya truk. Cara pemuatannya dengan lintasan V atau L.
Rumus perhitungan kapasitas produksi Loader adalah sebagai berikut :
Q = (V x 60 x FK)/ (Ts1 x Fk)
Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kapasitas bucket
FB = Faktor bucket 
Ft = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator 
Fa = Faktor efisiensi alat 
Ts1 = t1 + t2 = waktu menggali atau memuat + lain-lain
Fk = Faktor pengembangan bahan (Kondisi Lepas)
Kondisi Penumpahan Wheel Loader
Mudah 0,8 – 1,0
Sedang 0,6 – 0,8
Agak Sukar 0,5 – 0,6
Sukar 0,4 – 0,5
Kapasitas Bucket
Kondisi Kerja s/d 3 m3 3,1 m3 s/d 5 m3 ≥ 5,1 m3
Mudah 0,40 0,50 0,60
Sedang 0,50 0,60 0,65
Agak Sukar 0,65 0,65 0,70
Sukar 0,70 0,75 0,75

Dump Truck

Kapasitas Produksi Dump Truck
Prosedur Kerja / Panduan Dump truck
Posisi truck harus stabil dan rata ketika proses pemuatan material.
Saat penumpahan muatan (dumping) dilakukan secara hidrolis yang menyebabkan bak terangkat pada satu sisi, sedang sisi lain yang berhadapan berputar sebagai engsel.
Kapasitas produksi Dump Truck dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q =  Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kapasitas bak
Fk = Faktor pengembangan bahan (Kondisi Lepas)
Ft = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu 
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator 
Ts2 = waktu siklus (waktu tempuh isi + kosong + lain-lain)
Fa = Faktor efisiensi alat 
Kondisi Kerja Efisiensi Kerja
Baik 0,83
Sedang 0,80
Kurang Baik 0,75
Buruk 0,70
Kecepatan Maksimum
Datar Bermuatan 40 km/jam
Kosong 60 km/jam
Naik Bermuatan 20 km/jam
Kosong 40 km/jam
Menurun Bermuatan 20 km/jam
Kosong 40 km/jam

Vibrator Roller

Kapasitas Produksi Vibrator Roller
Prosedur Kerja / Panduan Vibrator roller
Pada pekerjan tanah setelah tanah dihamparkan dapat dilakukan pemadatan.
Roller pada alat menggilas tanah serta vibrator pada alat yang membantu menyusutkan tanah.
Diperluakan lintasan yang sesuai untuk mengefektifkan pemadatan, dengan cara maju dan memundurkan alat.
Kapasitas produksi Vibrator Roller dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q = (V x 1000)x(N(b-bo)+bo) x t x FK / n
Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kecepatan operasi alat
Ft = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu 
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator 
b = Lebar efektif pemadatan
n = Jumlah lintasan
t = Tebal pemadatan
Fk = Faktor pengembangan bahan (Kondisi Lepas)
Fa = Faktor efisiensi alat 

Kapasitas Produksi AMP ( Aspal Mixing Plant )

Kapasitas produksi AMP (Aspal Mixing Plant) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q = (v x FK) / d1 x t
Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kapasitas alat
D1 = Berat Jenis Aspal
Fa  = Faktor efisiensi kerja 
Ft = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu 
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator

Kapasitas Produksi Asphalt Finisher

Kapasitas produksi Asphalt Finisher dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q = (v x b x FKx 60)
Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kapasitas alat
b = lebar hamparan
Fa  = Faktor efisiensi kerja 
Ft = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu 
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator 

Kapasitas Produksi Asphalt Sprayer(Hand Sprayer)

Kapasitas produksi Asphalt Finisher Asphalt Sprayer(Hand Sprayer)
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q = (pas x FK x 60)
Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kapasitas alat
Pas = kapasitas pompa aspal
Fa  = Faktor efisiensi kerja 
Ft = Faktor koreksi efisiensi waktu 
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator 

Kapasitas Produksi Air Compressor

Rumus air compressor berikut adalah sebagai pembersih area proyek (permukaan jalan) yang akan dilabur aspal.
Kapasitas produksi (luas permukaan) / jam = Q
Q = V x Ap
Dimana :
V = Kapasitas alat
Ap = Aplikasi lapisan (liter)

Kapasitas Produksi Motor Grader

Kapasitas produksi Motor Grader dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q = (Lh x (N(b-bo)+bo) x t x FK x 60 /Ts3 x n
Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
Lh = panjang hamparan
b = lebar efektif blade
t = tebal lapis aggregate
Fa= faktor efisiensi alat 
Ft = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu 
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator 
n = jumlah lintasan
Ts3= waktu siklus
Panjang
Pisau (m) Panjang / Lebar / Pisau Efektif (m)
  Sudut Pisau 60˚ Sudut Pisau 45˚
Kondisi Kerja Efisiensi Kerja
Road repair, leveling 0,8
Snow removal (V-type plow) 0,7
Spreading, grading 0,6
Treaching, snow-removal 0,5

Kapasitas Produksi Tandem Roller

Kapasitas produksi Tandem Roller dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q = (Vx 1000) x (N(b-bo) + bo) x t x FK / n
Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
b=Lebar efektif pemadatan
V = Kecepatan alat
Fa = Faktor efisiensi kerja 
Ft = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu 
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator 
t = Tebal pemadatan
bo = lebar overlap
n = Jumlah lintasan

Kapasitas Produksi Pneumatic Tire Roller

Kapasitas produksi Pneumatic Tire Roller dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q =
Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
b=Lebar efektif pemadatan
V = Kecepatan alat
Fa = Faktor efisiensi kerja 
Ft = Faktor koreksi efisiensi waktu 
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator 
t = Tebal pemadatan
n = Jumlah lintasan

Kapasitas Produksi Water Tank Truck

Kapasitas produksi Water Tank Truck dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q  = (pa x FK x 60)/Wc x 1000
Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kapasitas tangki air
Wc = Kebutuhan air/ m3
Pa = kapasitas pompa air
Fa = Faktor efisiensi kerja 
Ft = Faktor efisensi waktu 
Fo = Faktor akibat kecakapan operator 
n = Pengisian tangki / jam

Kapasitas Produksi Truck Mixer

Kapasitas produksi Truck Mixer dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Kapasitas Produksi (Q) = Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kapasitas alat
Fa = Faktor efisiensi kerja 
Ft = Faktor efisiensi waktu 
Fo = Faktor akibat kecakapan operator
Ts = Waktu siklus

Kapasitas Produksi Batchin Plant

Kapasitas produksi Batchin Plant dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q = Faktor Koreksi (FK) :
Dimana :
V = Kapasitas alat / jam
Fa = Faktor efisiensi kerja 
Ft = Faktor efisiensi waktu 
Fo = Faktor koreksi akibat kecakapan operator
Ts = waktu siklus

2 komentar

  1. maaf untuk kapasitas AMP dengan 1200 KG/batch, itu bisa dapat berapa per jam, maksdunya bisa mendapatkan berapa Ton per jam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *